Kelas:PTI 2B
NIM:22833013
Dosen:Bapak Aceng Ahmad Rodian S, M.Pd
Prinsip Belajar Dan Pembelajaran
- KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) mungkin tidak memberikan definisi khusus mengenai prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran. Namun, secara umum, prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran adalah panduan atau aturan yang digunakan dalam proses pendidikan.
- Dalam bahasa Inggris, prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran dapat dijelaskan sebagai KolaborasiyaituPembelajaranseringkali merupakan procese sosial dan collaworathose, yang memungkinkan siswa untuk berinteraksi dengan teman sebaya.
- Dr. Dardiri adalah seorang ahli dalam bidang pendidikan Islam, dan ia telah berkontribusi pada pemikiran tentang pendidikan. Salah satu karyanya yang terkenal adalah buku “Teori Pembelajaran Islam: Pendekatan Integratif Berorientasi Kreatif dan Produktif” yang diterbitkan pada tahun 1996.
Pembelajaran menurut UU no 20 tahun 2003
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengatur dasar-dasar pendidikan di Indonesia. UU ini menetapkan beberapa prinsip dan asas pembelajaran, meskipun UU ini tidak memberikan definisi rinci mengenai prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran. UU No. 20 Tahun 2003 menyediakan dasar hukum untuk sistem pendidikan nasional Indonesia, dan prinsip-prinsip di dalamnya menjadi pedoman dalam mengatur dan mengembangkan sistem pendidikan di negara tersebut.
Prinsip belajar menurut para ahli:
Menurut M.Sobry Sutikno:
- pengalaman dasar sangat penting dalam proses belajar. Pengalaman dasar menciptakan landasan pengetahuan dan pemahaman yang diperlukan untuk memahami konsep yang lebih kompleks. Ini menggambarkan bagaimana belajar sering kali merupakan proses bertahap di mana individu membangun pengetahuan baru di atas pengetahuan yang telah ada sebelumnya.
- Belajar yang bertujuan jelas dan terarah adalah proses belajar di mana individu memiliki tujuan atau sasaran spesifik yang ingin mereka capai. Dalam konteks belajar, memiliki tujuan yang jelas dan terarah memiliki beberapa manfaat.
- Belajar yang melibatkan situasi problematis sering kali disebut sebagai “pembelajaran berbasis masalah” atau “pembelajaran kontekstual.” Dalam pendekatan ini, proses pembelajaran dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dihadapkan pada situasi atau masalah yang memerlukan pemecahan atau analisis.
- Dalam konteks pembelajaran, tekad (motivasi) dan kemampuan (keterampilan) saling melengkapi. Meskipun memiliki tekad yang kuat adalah awal yang baik, tanpa kemampuan yang sesuai, pencapaian tujuan belajar bisa menjadi sulit. Di sisi lain, memiliki kemampuan yang tinggi tanpa motivasi atau tekad yang kuat mungkin tidak akan mendorong seseorang untuk memanfaatkan potensi mereka sepenuhnya.
- Belajar sering memerlukan bimbingan atau panduan, terutama ketika individu sedang mempelajari konsep atau keterampilan baru.
- Belajar seringkali memerlukan latihan atau praktik. Latihan adalah bagian penting dari proses belajar karena melalui praktik, individu mengukuhkan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman mereka.
- Belajar yang efektif seringkali memerlukan penggunaan metode yang tepat. Metode belajar yang tepat dapat membantu individu dalam memahami, mengingat, dan menerapkan pengetahuan atau keterampilan dengan lebih baik.
- Belajar sering memerlukan waktu dan tempat yang tepat. Berikut adalah alasan mengapa waktu dan tempat yang tepat penting dalam proses belajar. Memiliki waktu dan tempat yang tenang dan bebas gangguan dapat membantu meningkatkan konsentrasi. Ini memungkinkan individu untuk fokus sepenuhnya pada pembelajaran.
Menurut Atwi Supratman:
- Respon baru dalam konteks pembelajaran merujuk pada respons atau tanggapan yang muncul ketika individu atau peserta didik dihadapkan pada materi atau situasi yang baru. Respon baru ini mungkin meliputi pemahaman baru, pengetahuan baru, perubahan sikap, atau perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman belajar yang baru.
- “Belajar mengeneralisasi” merujuk pada kemampuan individu untuk mengambil pengetahuan, keterampilan, atau konsep yang mereka pelajari dalam satu konteks atau situasi, dan kemudian menerapkannya atau mengeneralisasikannya ke konteks atau situasi lain yang serupa atau berbeda. Ini adalah salah satu aspek penting dalam proses belajar yang menunjukkan fleksibilitas dalam menerapkan apa yang telah dipelajari ke berbagai situasi.
- Keterampilan tingkat tinggi, juga dikenal sebagai “keterampilan berpikir tingkat tinggi,” adalah jenis keterampilan kognitif yang lebih kompleks dan melibatkan pemikiran kritis, analitis, evaluatif, dan kreatif. Keterampilan ini melebihi keterampilan dasar atau keterampilan tingkat rendah seperti mengingat fakta atau mengikuti instruksi sederhana. Keterampilan tingkat tinggi sering diperlukan dalam situasi di mana individu harus mengatasi masalah yang rumit, membuat keputusan, dan menganalisis informasi.
Menurut Rothwell A.B:
- Kesiapan (Readiness): Kesiapan merujuk pada kesiapan individu untuk belajar atau melakukan tugas tertentu. Ini melibatkan tingkat kematangan atau kesiapan fisik dan mental individu.
- Motivasi (Motivation): Motivasi adalah dorongan internal atau eksternal yang mendorong individu untuk melakukan tindakan atau mencapai tujuan tertentu. Motivasi dapat berperan penting dalam pembelajaran dan pencapaian tujuan.
- Persepsi (Perception): Persepsi adalah proses bagaimana individu menafsirkan dan memahami informasi yang mereka terima melalui indera mereka. Persepsi dapat memengaruhi pemahaman individu terhadap dunia sekitar.
- Tujuan (Goals): Tujuan adalah hasil yang diinginkan yang ingin dicapai oleh individu. Tujuan membantu memberikan arah dan fokus dalam belajar dan tindakan.
- Perbedaan Individual (Individual Differences): Ini merujuk pada keragaman individu dalam hal kemampuan, bakat, kebutuhan, dan gaya belajar. Memahami perbedaan individu penting dalam pendidikan.
- Transfer dan Referensi (Transfer and Transfer ofLearning): Transfer merujuk pada kemampuan untuk menerapkan pengetahuan atau keterampilan dari satu konteks ke konteks lain. Referensi adalah merujuk pada hubungan antara pengetahuan atau keterampilan yang sudah ada dan pembelajaran baru.
- Kognitif, Afektif, Evaluasi, dan Psikomotorik (Cognitive, Affective, Evaluation, andPsychomotor): Ini merujuk pada beragam ranah pembelajaran. Kognitif terkait dengan proses berpikir dan pemahaman. Afektif berkaitan dengan aspek emosional dan sikap. Evaluasi adalah kemampuan untuk menilai dan mengevaluasi. Psikomotorik melibatkan keterampilan fisik dan motorik.
Macam macm prinsip pembelajaran menurut Dr.Ahmad Santosos:
- Prinsip Motivasi: Motivasi adalah dorongan internal atau eksternal yang mendorong seseorang untuk bertindak atau mencapai tujuan tertentu. Prinsip-prinsip motivasi melibatkan pemahaman faktor-faktor yang memengaruhi motivasi, seperti dorongan intrinsik (motivasi dari dalam) dan ekstrinsik (motivasi dari luar), serta bagaimana mengelola motivasi untuk mencapai tujuan.
- Latar Belakang: Latar belakang adalah sejarah, pengalaman, dan konteks individu yang memengaruhi pemahaman dan perspektif mereka. Ini sering memainkan peran dalam pemahaman dan interpretasi seseorang terhadap informasi dan situasi.
- Pemusatan Perhatian: Pemusatan perhatian adalah kemampuan untuk fokus pada tugas atau informasi tertentu tanpa terganggu oleh faktor-faktor eksternal. Ini penting dalam proses belajar dan produktivitas.
- Keterpaduan: Keterpaduan merujuk pada kemampuan mengintegrasikan atau menghubungkan berbagai konsep atau informasi ke dalam satu kerangka kerja yang lebih besar. Ini membantu dalam pemahaman yang lebih mendalam dan aplikasi pengetahuan.
- Permasalahan (Masalah): Permasalahan adalah tantangan atau situasi yang memerlukan pemecahan atau penyelesaian. Berpikir kritis dan kreatif dalam menyelesaikan masalah adalah aspek penting dalam proses pembelajaran.
- Belajar Sambil Bekerja: Konsep ini merujuk pada kemampuan untuk terus belajar dan mengembangkan keterampilan atau pengetahuan sambil menjalani pekerjaan atau tugas sehari-hari. Hal ini penting dalam dunia kerja yang terus berubah.
- Belajar Sambil Bermain: Belajar sambil bermain menggabungkan pendekatan yang lebih santai dan menyenangkan untuk pembelajaran. Ini sering digunakan dalam pendidikan anak-anak untuk membuat proses belajar lebih menarik dan efektif.
- Perbedaan Individu: Setiap individu memiliki karakteristik, gaya belajar, dan kebutuhan yang berbeda. Mengakui perbedaan individu adalah penting dalam pendidikan dan manajemen motivasi.
- Hubungan Sosial: Hubungan sosial adalah interaksi dan konektivitas antara individu dalam masyarakat. Ini dapat memengaruhi motivasi, pembelajaran, dan perkembangan pribaRusman
Menurut Rusman (2015):
- Prinsip Perhatian dan
- Keaktifan: Keaktifan mengacu pada keterlibatan aktif dalam proses belajar. Aktif terlibat dalam memahami materi dan berpartisipasi dalam pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman dan retensi informasi.
- Ketertiban: Ketertiban dalam pembelajaran adalah tentang menciptakan struktur dan rutinitas. Ini membantu individu menjaga fokus dan disiplin dalam proses belajar.
- Pengulangan: Pengulangan atau repetisi adalah salah satu teknik yang digunakan dalam belajar. Merepetisi informasi atau keterampilan secara berkala membantu memperkuat memori dan pemahaman.
- Tantangan: Tantangan dalam pembelajaran adalah situasi atau tugas yang memerlukan pemecahan masalah atau pemikiran kritis. Tantangan dapat meningkatkan motivasi dan kemampuan pembelajaran karena mereka mendorong pemikiran yang mendalam.
- Perbedaan Individu: Setiap individu memiliki gaya belajar, minat, dan kebutuhan yang berbeda. Penting untuk memahami perbedaan individu dan mengadaptasi metode pembelajaran sesuai dengan kebutuhan individu untuk mencapai hasil yang optimal.
- Prinsip Menarik Perhatian: Menarik perhatian siswa adalah langkah awal yang penting dalam pembelajaran. Ini bisa dilakukan dengan menggunakan teknik-teknik seperti pertanyaan yang memikat, penggunaan cerita, atau materi visual yang menarik.
- Menyampaikan Tujuan Pembelajaran: Penting untuk menyampaikan dengan jelas tujuan pembelajaran kepada siswa. Ini membantu siswa memahami apa yang diharapkan dari mereka dan memberikan konteks untuk pembelajaran.
- Menyampaikan Materi Pelajaran: Proses menyampaikan materi pelajaran melibatkan pengajaran konsep, fakta, atau keterampilan kepada siswa. Cara penyampaian ini harus sesuai dengan gaya belajar siswa dan mencakup berbagai metode seperti ceramah, diskusi, atau demonstrasi.
- Memberi Bimbingan Belajar: Bimbingan adalah dukungan yang diberikan kepada siswa untuk membantu mereka memahami materi, menyelesaikan tugas, dan mengatasi kesulitan yang mungkin mereka hadapi dalam belajar.
- Memperoleh Kinerja Siswa: Memantau dan mengukur kemajuan siswa adalah langkah penting dalam proses pembelajaran. Ini dapat melibatkan tugas, ujian, atau penilaian lainnya untuk mengukur pemahaman siswa.
- Memberi Balikan: Memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa tentang kinerja mereka adalah cara untuk membantu mereka memahami area mana yang perlu diperbaiki. Ini juga dapat meningkatkan motivasi siswa.
- Menilai Hasil Belajar: Evaluasi hasil belajar adalah langkah akhir dalam proses pembelajaran. Guru atau instruktur akan menilai sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pembelajaran.
- Memperkuat Retensi dan Transfer Belajar: Untuk memastikan pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari diingat dan dapat diterapkan dalam situasi lain, penting untuk mengulang dan mengkaitkan informasi dengan konteks dunia nyata.
Implementasi prinsip pembelajaran bagi pendidik dan peserta didik:
- Motivasi: Untuk berhasil dalam pembelajaran, penting untuk memahami bagaimana perhatian dan motivasi bekerja bersama. Perhatian adalah kunci untuk memproses informasi dengan baik, sedangkan motivasi adalah apa yang mendorong seseorang untuk terus belajar. Memahami apa yang menarik perhatian dan memotivasi individu adalah penting.
- Keaktifan:Dukung siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Ini bisa dilakukan melalui diskusi, proyek, atau pemecahan masalah bersama.
- Keterlibatan:Fasilitasi keterlibatan siswa dengan menciptakan lingkungan yang mendukung diskusi dan pertanyaan. Beri mereka ruang untuk berkontribusi.
- Pengulangan:Gunakan teknik pengulangan, seperti pengulangan materi penting, untuk memperkuat retensi dan pemahaman siswa. Ini juga dapat dilakukan melalui tugas atau latihan berulang.
- Tantangan:Berikan tugas atau proyek yang menantang siswa untuk berpikir kritis dan mencari solusi kreatif. Tantangan meningkatkan motivasi dan pemahaman.
- Perbedaan Individu:Perbedaan individu merujuk pada variasi karakteristik fisik, mental, emosional, dan sosial yang memisahkan satu individu dari yang lain.
Kesimpulan dari prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran adalah bahwa pendekatan yang efektif dalam pendidikan dan pembelajaran melibatkan pemahaman, adaptasi, dan penerapan prinsip-prinsip ini.Dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip ini, pendidik dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif dan inklusif, sementara siswa dapat mengambil peran aktif dalam pembelajaran mereka, meningkatkan pemahaman, dan mencapai tujuan pembelajaran. Dalam keseluruhan, prinsip-prinsip ini membentuk dasar bagi pendidikan yang sukses dan pengembangan pribadi yang berkelanjutan.
Sumber:Muharomah Iza Nuri,(2020)Prinsip Prinsip Belajar Dan Pembelajaran,Jember
Beserta web sumber lainnya