Kamis, 02 November 2023

Konsep Perencanaan Pembelajaran

Nama:Aliffa Imama Burhan

Kelas:PTI 2B

NIM:22833013

Dosen:Bapak Aceng Ahmad Rodian S, M.Pd

KONSEP PERENCANAAN PEMBELAJARAN 





    Perencanaan berasal dari kata “rencana” yang berarti pengambilan kepu-tusan untuk mencapai tujuan. Menurut Ely sebagaimana dikutip Sanjaya mengatakan bahwa perencanaan itu pada dasarnya suatu proses dan cara berpikir yang dapat membantu menciptakan hasil yang di-harapkan.1 Pendapat di atas menggambarkan bahwa setiap perencanaan dimulai dengan menetapkan target atau tujuan yang akan dicapai, selanjutnya berdasar-kan penetapan target atau tujuan tersebut dirumuskan bagaimana mencapao.

Konsep perencanaan pembelajaran dapat bervariasi tergantung pada pandangan dan teori masing-masing ahli pendidikan. Beberapa konsep perencanaan pembelajaran menurut para ahli termasuk:

  • Ralph W. Tyler mengemukakan bahwa perencanaan pembelajaran harus melalui empat langkah: merumuskan tujuan, menentukan pengalaman pembelajaran, merencanakan pengalaman tersebut, dan mengevaluasi hasil belajar. 
  • Bloom mengembangkan taksonomi untuk klasifikasi tujuan pembelajaran dalam beberapa tingkatan kognitif, seperti pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Ini membantu guru merencanakan pembelajaran yang sesuai dengan tingkat pemahaman siswa.
  • Robert Gagné menawarkan kerangka kerja hierarkis untuk merencanakan pembelajaran yang melibatkan langkah-langkah seperti perhatian, pemberian stimulus, pemberian umpan balik, dan penguasaan.
  • Kolb mengusulkan model pembelajaran berbasis pengalaman yang mencakup empat tahap: pengalaman konkret, refleksi, konseptualisasi, dan eksperimen aktif. Model ini menekankan pentingnya pengalaman langsung dalam pembelajaran.
  • Bruner mengemukakan bahwa pembelajaran seharusnya menjadi suatu proses yang berkelanjutan dan mengikuti pendekatan spiral, di mana materi pembelajaran diperkenalkan secara berulang dengan tingkat kompleksitas yang meningkat.

Konsep Perencanaan Pembelajaran Di Indonesia 



    Konsep perencanaan pelaksanaan di Indonesia mencakup proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian dalam kerangka perencanaan pembangunan nasional. Ini melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan sektor swasta, dalam upaya untuk mencapai sasaran pembangunan yang telah ditetapkan. Proses ini mencakup perumusan rencana pembangunan jangka panjang dan pendek, alokasi sumber daya, dan pelaksanaan program-program pembangunan. Perencanaan pelaksanaan ini didasarkan pada prinsip partisipasi masyarakat, pemanfaatan sumber daya yang berkelanjutan, serta peningkatan kualitas hidup dan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia. Proses ini juga mencakup pemantauan dan evaluasi untuk memastikan bahwa program-program pembangunan berjalan sesuai rencana dan memberikan dampak yang diharapkan bagi masyarakat.

Manfaat dari perencanaan pembelajaran yang baik dan terstruktur mencakup beberapa hal berikut:



    Peningkatan Kualitas Pembelajaran Perencanaan pembelajaran yang matang dapat membantu guru merancang pengalaman belajar yang efektif dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan memaksimalkan pemahaman siswa.Penyesuaian Diri dengan Kebutuhan Siswa dengan merencanakan pembelajaran, guru dapat mengidentifikasi kebutuhan dan tingkat pemahaman siswa. Hal ini memungkinkan mereka untuk menyesuaikan metode pengajaran dan materi agar sesuai dengan setiap siswa, termasuk mereka yang memiliki gaya belajar yang berbeda.Pengukuran Kemajuan perencanaan pembelajaran mencakup penentuan tujuan yang jelas dan pengukuran kemajuan siswa. Guru dapat menggunakan alat evaluasi yang sesuai untuk memantau sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pembelajaran tersebut.Penghematan Waktu dan Sumber Daya dengan perencanaan yang baik, guru dapat menghindari pemborosan waktu dan sumber daya. Mereka dapat fokus pada materi yang paling relevan dan efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran.Peningkatan Keterlibatan Siswa perencanaan pembelajaran yang menarik dan berinteraksi dengan kebutuhan dan minat siswa dapat meningkatkan keterlibatan mereka dalam proses pembelajaran.

 Contoh manfaat dari perencanaan pembelajaran yang baik:



  • Peningkatan Pemahaman Siswa: Ketika guru merencanakan pembelajaran dengan baik, mereka dapat memilih metode pengajaran yang sesuai dengan tingkat pemahaman siswa. Misalnya, jika tujuan adalah memahami konsep matematika, guru dapat memilih metode visual atau konkret untuk siswa yang memerlukan bantuan ekstra.
  •  Pengembangan Keterampilan Kritis: Melalui perencanaan yang baik, guru dapat merancang aktivitas yang memungkinkan siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, seperti analisis, sintesis, dan evaluasi. Ini penting dalam pengembangan pemikiran yang mendalam.
  •  Penyesuaian Kebutuhan Siswa: Misalnya, dalam kelas dengan siswa berkebutuhan khusus, perencanaan pembelajaran yang disesuaikan dapat membantu siswa dengan kebutuhan yang beragam, seperti penggunaan metode pembelajaran yang mendukung siswa dengan disabilitas.
  •  Peningkatan Motivasi Siswa: Dengan merencanakan pembelajaran yang menarik dan relevan, guru dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar. Contohnya, menyertakan proyek-proyek yang berkaitan dengan minat siswa dapat memotivasi mereka.
  •  Pengukuran Kemajuan Siswa: Melalui perencanaan yang jelas, guru dapat menentukan kriteria keberhasilan dan menggunakan alat evaluasi yang sesuai untuk mengukur kemajuan siswa. Ini memberikan gambaran yang akurat tentang apa yang sudah dicapai dan apa yang perlu diperbaiki.

Prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran adalah pedoman yang mendasari proses merancang pengalaman belajar yang efektif. Dua prinsip utama dalam perencanaan pembelajaran adalah:



    Prinsip ini menempatkan siswa sebagai pusat perencanaan. Merancang pembelajaran yang sesuai dengan minat, kebutuhan, dan tingkat pemahaman siswa adalah kunci. Guru harus memahami karakteristik individu siswa mereka, serta cara mereka belajar, sehingga dapat menghadirkan materi pembelajaran dengan cara yang relevan dan menarik. Prinsip ini juga mengharuskan guru untuk memberikan pilihan dan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran mereka.Tujuan pembelajaran yang jelas dan terukur adalah prinsip kedua yang sangat penting. Guru harus merumuskan tujuan yang spesifik dan dapat diukur, sehingga mereka dan siswa dapat memantau kemajuan. Tujuan ini juga memandu pemilihan metode pengajaran, penilaian, dan materi yang sesuai. Dengan tujuan yang jelas, siswa dapat memahami apa yang diharapkan dari mereka dan guru dapat mengevaluasi apakah tujuan tersebut tercapai.

Referensi : 

Wahyudin Nur Nasution -Perencanaan Pembelajaran,ITTHAD,Vol.1,No 2,Juli 2017

Wina Sanjaya,Strategi Pembelajaran Standar Proses Pendidikan.(Jakarta:Kencana,2006)

Harun Sitompul,"Pengembangan Desain Pembelajaran,Makalah Pelatihan RKBB(Medan:Fak Tarbiyah IAIN-SU,2007)

 

 

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar